Berawal dari banyaknya mahasiswa yang memanfaatkan shelter-shelter di depan pengajaran, ide untuk menambah ruang umum itu m...
Berawal dari banyaknya mahasiswa yang memanfaatkan shelter-shelter di depan pengajaran, ide untuk menambah ruang umum itu muncul dari pihak dekanat. Ruang kuliah yang ditutup demi keamanan dan kebutuhan akan akses internet memperkuat ide tersebut. Gazebo dipilih sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan mahasiswa akan public space yang dilengkapi area hotspot. Namun, pertimbangan akan kondisi lahan dan dana membuat area barat Gedung I FSSR dijadikan lahan pembangunan Gazebo ini.
Berita gagalnya pembangunan gazebo di bumi Saseru tampaknya masih jarang terdengar oleh mahasiswa. Jangankan masalah tersebut, perihal rencana pembangunan gazebo ini belum diketahui oleh mahasiswa secara luas. Rencananya, lokasi yang sekarang difungsikan untuk mushola, akan didirikan gazebo. Sedangkan mushola sendiri akan dipindahkan di lantai atas gazebo. Mushola dan UKM SKI yang sekarang akan direnovasi total menjadi dua lantai, lantai bawah difungsikan sebagai ruang UKM SKI dan gazebo, sedangkan lantai atas untuk mushola.
Menurut Drs. Sri Agus, M. selaku PD III, gazebo dibangun dengan tujuan sebagai tempat mahasiswa duduk menanti kuliah, sekaligus dilengkapi fasilitas hotspot agar bisa diakses oleh mahasiswa. Dia juga menuturkan bahwa gazebo bisa member dampak positif berupa adanya tempat menampung kegiatan mahasiswa, bisa pula digunakan sebagai tempat diskusi, dan menyediakan sarana untuk sholat dengan lebih nyaman.
Gazebo yang sepenuhnya didanai oleh IOM ini agaknya mendapatkan sedikit hambatan. Buktinya, ide dibangunnya gazebo yang muncul sebelum bulan puasa 2009 lalu, belum juga ada tanda-tanda diwujudkan hingga sekarang. Menanggapi hal ini, Sri Agus berpendapat bahwa sebenarnya belum ada kendala tertentu. Hanya saja butuh proses dalam pembuatan gazebo, misalnya saja butuh pertemuan dan pembicaraan lagi dengan rekan-rekan maupun anggota dekanat yang lain.
Berbeda dengan yang dikatakan Dra Hesti Widyastuti M. Hum. sebagai PD II. Dia mengatakan bahwa melalui rapat yang berlangsung, deal pembangunan gazebo masih belum jelas. Hal ini mungkin dikarenakan dana yang mepet, sehingga pembangunan akan diarahkan pada satu lantai saja untuk mushola. Selain itu, selter-selter yang ada juga akan ditambah.
Lepas dari itu, mahasiswa sendiri sepertinya juga tidak mau ambil pusing dengan jadi atau tidaknya gazebo dibuat. Banyak dari mereka yang berpendapat “biasa saja” kalau nyatanya gazebo tidak jadi dibangun. Meskipun mereka tidak mengetahui sebab gazebo gagal didirikan, mereka juga mengakui bahwa gazebo memiliki manfaat dan dampak positif. Diantaranya bisa dipakai sebagai tempat beristirahat, tempat untuk kumpul, tempat untuk rapat organisasi, maupun sekedar sebagai tempat pengakraban dengan teman.
Namun, di sisi lain gazebo juga memiliki dampak negatif. Salah satunya adalah : karena mahasiswa terlalu sering “nongkrong” atau terlalu “betah” di gazebo tersebut, mereka jadi malas kuliah. Intinya, sebagian mahasiswa mengatakan bahwa gazebo sebaiknya tidak usah dibuat. Sedangkan beberapa dari mereka menyebutkan sebabnya gazebo hanya bisa dinikmati oleh beberapa kalangan.
Menuai Tanggapan
Rencana pembangunan gazebo tersebut menuai beberapa tanggapan oleh sebuah organisasi mahasiswa.che
COMMENTS