UNS dengan segala pesonanya kini menginjak satu langkah baru. Jiwa – jiwa optimis kian membahana diiringi suara kemeriahan Dies Natalis ya...
UNS dengan segala pesonanya kini menginjak satu langkah baru. Jiwa – jiwa optimis kian membahana diiringi suara kemeriahan Dies Natalis yang terus menggelora. Apa kata mereka tentang kampus yang lahir pada 1976 silam ini? Masihkah indah seperti sejak pertama kali ada, atau justru sebaliknya?
Semarak 34 tahun Universitas Sebelas Maret terasa di tiap sudut kampus. Pasalnya, tiap fakultas dan beberapa unit Universitas memiliki berbagai agenda kegiatan dibulan Maret ini. Dari seminar, perlombaan, festival, dan pameran turut digelar. Pagelaran wayang kulit pun juga turut dihelat. Berusaha menjadikan moment Dies Natalis sebagai upaya peningkatan ke arah yang lebih baik. Seiring berjalannya waktu, UNS mengalami perkembangan bertahap. Target-target dan capaiannya pun satu demi satu terwujud.
Pembantu Rektor III UNS, Drs. Dwi Tiyanto S.U memaknai usia 34 sebagai suatu kematangan diri untuk menuju sesuatu yang lebih baik. Dalam hal-hal sosial Universitas pun telah sering mengadakan baksos dan pengabdian masyarakat melalui penelitian-penelitian. Lewat Resimen Mahasiswa (MENWA) dan Search and Rescue (SAR) juga dilakukan untuk masyarakat. “Hal-hal yang sudah kita lakukan terkait dengan WCU adalah perubahan sistem keuangan menuju Badan Hukum Pendidikan (BHP) dan perbaikan layanan,” tambahnya.
Tidak jauh berbeda, Dekan FISIP UNS, Drs. H. Supriyadi S.N, S.U. berharap kedewasaan UNS di usia 34 dapat benar-benar terealisasi. Dalam usia seperti ini Perguruan Tinggi seharusnya mempunyai target. Nantinya, target ini dijadikan pijakan guna melakukan percepatan dalam menyongsong perkembangan teknologi.
Selain rangkaian kegiatan menyambut Dies Natalis, FISIP telah melakukan perbaikan pelayanan elektronik. Hal ini dilakukan untuk mempermudah akses dalam menyongsong WCU. Perbaikan kualitas dosen pun telah dilakukan. “Masih banyak hal yang harus dibenahi untuk menuju WCU,” tandasnya. Harapan besar terlantun untuk hari jadi UNS ke-34 ini. Supriyadi menambahkan semoga kesempatan Dies Natalis ini dipergunakan sebaik-baiknya oleh fakultas-fakultas di universitas untuk mengaktualisasikan diri mereka. Disertai pula dengan melakukan perencanaan serta program yang nyata untuk UNS.
34 tahun sudah pengabdian UNS untuk masyarakat. Semua itu demi terciptanya sumber daya manusia yang bermutu tinggi dan mampu bersaing dengan dunia luar. Novian Adi Nugroho, salah satu alumni D3 Penyiaran FISIP mengungkapkan tentang biaya yang ditanggungkan pada mahasiswa. “Selain uang, calon mahasiswa harus mengikuti tes yang cukup ketat dari pihak Universitas,” ungkapnya. Ia mengaku bahwa dirinya dapat langsung bekerja di sebuah perusahaan swasta setelah lulus dari UNS. Baginya, UNS telah memberikan ilmu pengetahuan dan pembekalan untuk terjun di dunia kerja.
Berbagai kalangan pun telah merasakan energi positif dari perjalanan UNS selama ini. Tak hanya internal kampus, namun juga masyarakat sekitar. Banyak usaha kecil dan menengah dilakoni warga sekitar untuk menuai keuntungan. Jumlah mahasiswa yang tidak sedikit dimanfaatkan oleh masyarakat. Sektor ekonomi masyarakat sangat terpengaruh akan kehadiran UNS.
Sholeh, misalnya, ia bisa menjalani kehidupan yang layak dengan usaha fotocopy yang ia buka di area belakang kampus. Baginya, UNS merupakan kampus yang membanggakan karena banyak orang yang bermimpi dapat kuliah di sini. Selain itu, UNS telah menjadikan usahanya dapat berkembang. Area sekitar kampus merupakan tempat yang strategis dalam membuka usaha, termasuk fotocopy miliknya. Pasalnya mahasiswa membutuhkan salah satu fasilitas ini. Bahkan, pelanggan setianya sebagian besar adalah mahasiswa UNS.
Bagi masyarakat luas pun, UNS turut memberi pengaruh positif. Salah seorang wali mahasiswa yang ditemui reporter Kalpadruma menyatakan kebahagiannya. Lewat tuturannya, ia merasa bangga terhadap UNS. Dari bimbingan dan arahan UNS, salah satu putrinya kini tengah ditugaskan di
Begitu beragam makna yang didapati atas kehadiran UNS. Universitas yang menempati urutan nomor empat sebagai top PTN seindonesia versi webomatric ini seolah berhasil mewujudkan mimpi setiap kaum yang terlibat dengannya. Pedagang, mahasiswa hingga pengemis pun ikut memanfaatkan UNS sebagai jembatan peraih mimpi. Bagi pihak birokrat UNS, ‘tetap’ WCU menjadi target utama yang belum tergantikan dalam pencapaian tahun-tahun berikutnya.[]frh
COMMENTS