Tampil: Grup Band Pecas Ndahe tampil di acara Student Day II, Selasa (4/09). Reporter: Chandra Kartika, Sonny Kurniawan; Penulis: Chandra K...
Tampil: Grup Band Pecas Ndahe tampil di acara Student Day II, Selasa (4/09). |
Reporter: Chandra Kartika, Sonny Kurniawan; Penulis: Chandra Kartika
“Walaupun mereka itu band parodi tetapi di dalamnya terdapat pesan dan kesan tertentu seperti sindiran terhadap politikus dan TKI yang terbengkalai di negara tetangga,”
Pecas Ndahe ikut meramaikan Student Day jilid II di FSSR UNS, Selasa (4/09) kemarin. Band parodi ini berhasil menghibur para mahasiswa dengan membawakan empat buah lagu jenaka dan diselingi guyonan-guyonan khas yang akrab di telinga penonton. Selain itu, mereka juga diberi kehormatan untuk mengumumkan pemenang lomba stand terunik yang dimenangkan oleh Himpunan Mahasiswa Desain Interior (HMDI). Sedangkan lomba fashion show dimenangkan oleh Teater Tesa.
Menurut salah satu personil Pecas Ndahe, Doel Sumbing, acara seperti ini dapat menjembatani antar mahasiswa Sastra dan Seni Rupa, selain juga sebagai ajang kreativitas mahasiswa. Pecas Ndahe sendiri lahir di lingkungan Bumi Saseru sehingga menjadi ajang bernostalgia bagi para personelnya. “Acaranya menarik, saya sangat mendukung diadakannya acara ini secara rutin,” ujar Doel.
Antusiasme mahasiswa juga sangat tinggi mengingat ini adalah kali pertama panitia menghadirkan bintang tamu yang cukup terkenal. Hal itu dapat dilihat dari deru euforia penonton yang bertahan sampai akhir acara. “Ya kesimpulannya bagus pokoke mas,” sambut Alfian, mahasiswa yang aktif di English Department Community (EDCOM).
Meski termasuk band parodi, tak jarang Pecas Ndahe menyisipkan kritik pedas terhadap permasalahan bangsa ini. “Walaupun mereka itu band parodi tetapi di dalamnya terdapat pesan dan kesan tertentu seperti sindiran terhadap politikus dan TKI yang terbengkalai di negara tetangga,” kata Gerson, mahasiswa jurusan Sastra Inggris.
COMMENTS