Lahan parkir FSSR yang penuh sesak oleh kendaraan. Penulis: Dhias; Reporter: Dhias Jumlah kendaraan di lahan parkir di Fakultas Sastra dan S...
![]() |
Lahan parkir FSSR yang penuh sesak oleh kendaraan. |
Penulis: Dhias; Reporter: Dhias
Jumlah kendaraan di lahan parkir di Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR) yang melebihi kuota membuat area parkir semakin penuh. Beberapa mahasiswa memakirkan kendaraannya di tempat yang bukan termasuk area parkir. Akibatnya parkiran menjadi tidak nyaman dan tidak teratur. Banyak mahasiswa mengeluh karena untuk memarkir dan mengeluarkan kendaraan memakan waktu lama. Juru parkir yang bertugas sudah berusaha membantu mahasiswa yang memakir kendaraannya namun tetap saja jumlah kendaraan yang melebihi kuota membuat juru parkir kualahan menata kendaraan di parkiran tetap rapi.
Pihak fakultas sebenarnya tidak tinggal diam menanggapi masalah parkir ini. Bagian perencanaan FSSR sudah merencanakan pembangunan lahan parkir di gedung empat dan akan direalisasikan pada 2013. Untuk sementara fakultas berharap lahan parkir yang ada bisa digunakan semaksimal mungkin. Lahan parkir di depan gedung Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang sebenarnya bisa memuat banyak kendaraan namun kenyataanya hanya bisa menampung beberapa kendaraan saja karena disalah fungsikan menjadi tempat properti UKM.
Penerapan manajemen waktu antara Mahasiswa S1 dan D3 jika mampu dioptimalkan akan mengurangi penumpukan kendaraan di area parkir. Ada jeda 30 menit antara waktu pulang mahasiswa S1 dengan waktu berangkat mahasiswa D3. “Jika ketika pulang mahasiswa langsung pulang maka akan tercipta shift antara kendaraan mahasiswa S1 dengan D3 sehingga tidak ada lagi penumpukan. Butuh kerjasama seluruh insan masayarakat FSSR untuk menciptakan parkiran yang nyaman dan teratur”, tutur Dr. Dwi Purnanto, M. Hum. selaku Pembantu Dekan II.
Padahal lahan parkir sekarang luasnya praktis tiga kali lipat jaman saya kuliah dulu. Jadi kayaknya perspektifnya perlu diubah. Daripada fakultas ngos-ngosan nambah lahan parkir, yang mestinya bisa buat keperluan lain yang lebih bermanfaat, mending distop. Dorong mahasiswa pakai kendaraan umum atau bersepeda. Bukannya mendorong mahasiswa pulang cepet :P
BalasHapus