Darweni menjelaskan teknologi laminasi kertas dari Jepang. Penulis : Zulyani Evi Kehadiran p erpustakaan Negara seperti Reksa Poesta...
![]() |
Darweni menjelaskan teknologi laminasi kertas dari Jepang. |
Penulis : Zulyani Evi
Kehadiran perpustakaan Negara seperti Reksa Poestaka amatlah penting. Selain untuk menyimpan lebih dari 30.000 koleksi literatur, foto, dan arsip, kehadiran perpustakaan semacam ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran pentingnya sejarah. Namun sayang, sedikitnya apresiasi dari masyarakat membuat potensi perpustakaan ini kurang dimaksimalkan. Maka melalui penelusuran kali ini, marilah kita lebih mengenal harta karun sejarah, Perpustakaan Reksa Poestaka.
Cuaca mendung pagi itu, tepatnya tanggal 9 Desember 2013, menambah khidmat kami, rombongan mahasiswa jurusan Ilmu Sejarah UNS saat mengunjungi Reksa Poestaka yang terletak di kawasan Mangkunegaran. Lingkungan keraton dengan segala keaslian bangunannya membuat kami merasakan perjalanan waktu kembali ke masa lalu.
“Ide gemilang mendirikan perpustakaan ini muncul ketika jaman Mangkunegaran IV yaitu pada 11 Agustus 1867. Namun mengalami perkembangan luar biasa saat Mangkunegaran VII berkuasa. Ia menambah koleksi buku-buku dari luar negeri hingga dua kali lipat. Beliau juga membuka perpustakaan yang awalnya berstatus hanya untuk pegawai kerajaan menjadi perpustakaan umum,” tutur Darweni, salah satu karyawan Reksa Poestaka.
Nama Reksa Poestaka sendiri berasal dari kata “Reksa” yang artinya menjaga, dan “Poestaka” yang artinya buku. Jadi, filosofi nama Reksa Poestaka ialah tempat untuk menjaga atau menyimpan buku-buku. Perpustakaan Reksa Poestaka terbagi menjadi tigaruang, yaitu ruang foto, ruang buku, dan ruang arsip.
“Disini ada naskah lontar yang merupakan naskah kuno, penulisannya berada di atas kertas dari bahan pohon lontar. Selain itu kita bisa melihat proses transkip naskah jawa kuno ke tulisan latin yang menjadi kegiatan rutin di perpustakaan ini,” tambahnya.
Seiring bergulirnya hari, bulan, tahun,dan abad, perpustakaan Reksa Poestaka tetap lestari. Bahkan saat ini bisa dikatakan Reksa Poestaka merupakan perpustakaan paling penting di Solo. Sudah mulai penasaran dengan tempat ini? Langsung saja datang ke lokasi. “Bangunan Reksa Poestaka berada di sisi Timur Pura Mangkunegaran. Buka hari Senin – Kamis pukul 9.00 – 12.30, Jumat pukul9.00 - 11.00, Sabtu pukul 9.00 – 11.30,” pungkas Darweni.[]
COMMENTS