Penampilan UKM Wiswakarman dalam acara Student Day yang digelar Fakultas Sastra dan Seni Rupa, UNS di Panggung Terbuka Gd. IV, pada Sabtu (2...
Penampilan UKM Wiswakarman dalam acara Student Day yang digelar Fakultas Sastra dan Seni Rupa, UNS di Panggung Terbuka Gd. IV, pada Sabtu (22/11). |
Reporter: Alieza Nurulita Dewi, Rahwiku T. Mahanani
Penulis: Rahwiku T. Mahanani
Setelah tahun lalu absen, Student Day kembali digelar Fakultas Sastra dan Seni Rupa, UNS tahun ini. Bertempat di Panggung Terbuka Gedung IV, acara tersebut diselenggarakan Sabtu, (22/11) mulai pukul 08.00 WIB dengan menampilkan pertunjukan dari UKM dan HMJ. Tujuan diselenggarakannya acara tersebut ialah sebagai media ekspresi mahasiswa dalam bidang seni. “Karena kita Fakultas Sastra dan Seni Rupa, wilayah budaya lebih dominan di sini dibanding fakultas lain. Hal itu adalah potensi kita,” ungkap Supono Sasongko, Pembantu Dekan III.
Student Day merupakan salah satu program dekanat yang pernah dua kali terlaksana. Terakhir, tahun 2012 silam. Absennya acara ini di tahun 2013 lalu dikarenakan minimnya partisipasi mahasiswa dalam proses realisasi. “Untuk acara ini, dananya sudah ada, anggaran sudah disediakan. Sudah diprogramkan. Namun, kendalanya di pelaksanaannya,” terang Supono, ketika ditemui pada Kamis, (20/11) di ruangannya.
Student Day Pasca Pemisahan FSSR
Seperti yang diungkapkan Singgih, ketua panitia, tema Student Day kali ini adalah Dua Tubuh Satu Jiwa dengan sub-tema Renjana Kata dan Warna. Tema tersebut disesuaikan dengan isu pemisahan FSSR menjadi FIB (Fakultas Ilmu Budaya) dan FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain). “Pisah jadi dua tubuh tapi kita tetap satu jiwa, yaitu FSSR,” ungkapnya.
“Setelah pemisahan, kita kan ibaratnya satu jiwa. Dari tema ini kita mengharapkan hubungan kita tetap baik. Kalau pun harus berpisah pasti ada, kalau kita mengharapkan acara bareng-bareng lagi, tapi ya nanti tunggu aja, semoga, doain aja. Selain itu, harapannya kita semua bisa tergerak. Kita bisa ngerangkul bareng-bareng dan mengingatkan bahwa ini acara kita bersama dan ini juga untuk kita sendiri yang pasti supaya kita bisa bareng-bareng jalan, bisa saling bantu dan kita semua aktif,” pungkas Singgih di akhir wawancara.
Di akhir masa jabatannya, Supono mengungkapkan harapan untuk acara semacam ini agar dapat diadakan lagi. “Itu penting untuk membangun iklim atau atmosfer, karena atmosfer inilah yang mendorong mahasiswa untuk punya warna, punya karakter,” tegasnya.[]
COMMENTS