$type=ticker$count=12$cols=4$cate=0

Perjanjian Nyamuk dan Cicak

doc.  aslibumiayu.wordpress.com Penulis: Sofia Naim Malam yang sunyi telah bertamu, semua orangpun masuk kedalam rumah mereka. Tak ingin ked...

doc. aslibumiayu.wordpress.com
Penulis: Sofia Naim

Malam yang sunyi telah bertamu, semua orangpun masuk kedalam rumah mereka. Tak ingin kedinginan ditengah gelapnya langit. Di dalam rumahpun akan ada banyak lagi gangguan-gangguan yang telah menanti. Bahkan lebih memancing emosi dalam benak penggerutu. Tak kurang dari sumpah serapah terucap tanpa disadari. Menjelma dalam luapan-luapan kemarahan. Namun tak sedikit juga yang rela menahan amarah hanya karena tersedot perhatiannya pada sebuah tontonan yang mengasyikkan. Di sudut lain, seekor cicak sedang menunggu sebuah santapan lezat dari sang penyedot darah. Cicak itu dengan sabar menunggu seekor nyamuk untuk mendekat atau sekedar lengah karena kekenyangan. Dengan hati-hati pula sang cicak mendekat dan mendekat tanpa takut.

Demi apapun cicak sudah membayangkan akan sedikit kenyang dengan melihat seekor nyamuk yang terlihat gemuk. Sang cicak merayap dan merayap berharap sang nyamuk tak mengetahui keberadaannya. Setelah begitu dekat jaraknya dengan snag nyamuk, sang cicakpun bersiap menjulurkan lidahnya yang lengket. Sayang sang nyamuk tak segera tertangkap.

”Hei cicak, sedang apa kau?”

”Apa kau tak lihat aku sedang mencoba memangsamu.” dengan terus terang sang cicak mengatakan maksudnya.

”Untuk apa kau memangsaku?”

”Kau itu bodoh atau apa! Aku lapar. Sudah seharusnya aku memangsamu.”

”Apa kau tak kasihan melihatku? Aku kurus seperti ini. Mangsalah nyamuk lain.”

”Aku belum melihat nyamuk lain melintas disekitar sini. Hanya kau yang kulihat. Aku ingin memangsamu. Jika kau bilang kau kurus, lalu bagaimana kau bisa menjelaskan tentang ekormu yang sudah terlihat besar dari kepalamu itu?”

”Aku belum kenyang. Dan lebih penting lagi aku tak mau mati malam ini. Tidakkah kau kasihan padaku? Setiap saat aku harus setengah mati menghindari tepukan tangan manusia, dan jika aku harus bertemu denganmu, aku harus menghindari takdir untuk mati setiap saat karenamu.”

”Kau berharap aku kasihan padamu, tapi apakah kau tidak kasihan pada manusia?”

”Kenapa dengan manusia?” sang nyamuk membela diri. Ia masih ingin memangsa darah manusia.

”Kau mengganggu kegiatan manusia. Lihatlah kau dan kawananmu dibawah sana. Kau mengganggu mereka dengan suara bisingmu, kau mengganggu mereka dengan air liur yang kau tinggalkan. Perlu kau ketahui nyamuk, air liurmu itu membuat bentolan pada kulit manusia. Itu mengganggu mereka. 

Lebih parah lagi salah satu jenis kawanan nyamukmu itu bisa membuat manusia mati.” dengan gaya membela manusia sang cicak menjabarkan kekesalan yang diderita manusia akibat nyamuk.

”Apa pedulimu! Lihatlah manusia juga sama halnya denganku. Mereka menepuk, mengibaskan, bahkan menyemprot racun untuk membunuhku dan kawananku.”

”Itu salah satu cara untuk menghindar dari gigitanmu.”

”Lalu apa pedulimu cicak! Bukankah kau juga merasakan hal yang sama denganku? Kau bisa mati kapan saja jika didekat manusia, bahkan kau juga mengganggu meraka dengan mengotori sembarang tempat dengan kotoranmu yang bau itu. Sudahlah mari kita berdamai. Aku tidak akan menganggumu, jadi tolong jangan ganggu aku untuk memangsa mereka.”

”Dengan melepaskamu dan aku tetap lapar? Jangan berfikir aku mau berdamai denganmu. Kau makananku nyamuk. Bukankah itu sudah takdirnya?”

”Kasihanilah aku cicak. Aku harus menetaskan telurku.” sang nyamuk memohon untuk dibiarkan pergi.

”Jika aku membiarkanmu pergi bagaimana dengan rasa laparku?”

”Ayolah cicak.. biarkan aku lepas kali ini. Bagaimana jika aku beri kesempatan kau untuk memangsaku tiga kali, jika kau tidak bisa memangsaku, artinya aku menang dan kau harus membiarkanku bebas untuk memangsa manusia. Tapi jika kau bisa memangsaku, yaaa kau tau apa itu artinya dan aku akan menyuruh beberapa kawananku untuk mengenyangkanmu.”

”Baiklah. Aku sepakat. Sekarang beri tahu kawananmu tentang perjanjian kita.”

Pergilan sang nyamuk menemui kawanannya untuk memberitahu kesepatan yang ia buat dengan zang cicak. Kawanan nyamuk bersedia dengan pasrah saat sang nyamuk menunjuk 10 nyamuk lainnya untuk mati bersamanya jika ia berhasil tertangkap sang cicak. Setelah perpisahan yang cukup menegangkan itu, sang nyamuk kembali lagi kehadapan sang cicak diiringi dengan 10 nyamuk lainnya.

”Bagaimana? Kau sudah beritahu mereka? Bisa kita mulai?”

”Kau lihat sendiri mereka yang akan mati bersamaku jika aku tertangkap olehmu. Baiklah kita mulai sekarang.”

Sedetik kemudian sang cicak ancang-ancang untuk menangkap sang nyamuk. Keberuntungan tak berpihak pada sang cicak. Ia gagal menangkap nyamuk meskipun sang nyamuk memberi bonus dua kali lagi.

”Hei cicak. Kau gagal, bahkan aku telah memberi kesempatan padamu lagi dua kali. Sesuai perjanjian kita, kau lepaskan kami.”

”Aku selalu tepati janjiku. Aku melepasmu kali ini. Tapi tidak untuk lain waktu.” sang cicak kembali kerumah dengan perut kosong.

Sang nyamuk bersama kawanannya melanjutkan memangsa darah manusia. Mereka tampak sangat kenyang. Mereka menyedot darah kesana-kemari tanpa menghiraukan gangguan-gangguan yang akan mereka temui selain manusia. Mereka kembali ke sarangnya dengan bahagia. Perut kenyang, hati senang. Dan telur mereka akan menetas dengan sempurna.

Pekan menggantikan kedudukan hari. Sang nyamuk kembali lagi ke sebuah rumah tempat ia bertemu dengan sang cicak. Sang cicak yang masih mengenali nyamuk, segera merayap pelan-pelan tanpa peringatan. Ia sudah berkata tidak akan melepaskan sang nyamuk di lain waktu. Dengan sangat pelan sang cicak merayap mendekat titik terdekat untuk memangsa sang nyamuk. Dan HAP! Sang nyamuk yang tengah lengah karena kenyang darah manusia termakan oleh sang nyamuk.

”Dasar nyamuk. Bukankah aku sudah bilang, kau memangsa darah manusia, dan aku memangsamu.”[]

 Blora, 2 Februari ’15

COMMENTS

Nama

BULETIN,2,E-PAPER,2,GALERI,4,KABAR KADE,2,KAMPUS,3,NYASTRA,1,PUISI,1,SOLO,1,
ltr
item
LPM KALPADRUMA: Perjanjian Nyamuk dan Cicak
Perjanjian Nyamuk dan Cicak
https://aslibumiayu.files.wordpress.com/2014/08/cicak-berburu-nyamuk.jpg
LPM KALPADRUMA
http://chrisnatp.blogspot.com/2015/05/perjanjian-nyamuk-dan-cicak.html
http://chrisnatp.blogspot.com/
http://chrisnatp.blogspot.com/
http://chrisnatp.blogspot.com/2015/05/perjanjian-nyamuk-dan-cicak.html
true
631240737987887004
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy