$type=ticker$count=12$cols=4$cate=0

"Saya Menangis Karena Teman Saya Menangis"

Penulis: Zaki Alhamidi Tulisan ini dirangkai ketika penulis dalam perjalanan mencari sebuah keridhoan. Dimulai dari keridhoan Tuhan, orang t...

Penulis: Zaki Alhamidi

Tulisan ini dirangkai ketika penulis dalam perjalanan mencari sebuah keridhoan. Dimulai dari keridhoan Tuhan, orang tua, hingga orang-orang yang menyaksikan perjalanan penulis.
“Perjalanan.”

Perjalanan yang panjang dan melelahkan bak duri-duri menancap di kaki, dibutuhkan banyak persiapan; tenaga, fisik, materi, batin, mental, dsb. Tidak cukup itu saja, ada sebuah faktor penting lain yang akan menjadikan perjalanan terasa menyenangkan dan tidak sia-sia. Adalah hadirnya seorang teman. Perjalanan dalam bahasan ini bukan semata sebuah perjalanan wisata ke tempat-temat rekreasi, perjalanan dari rumah menuju suatu tempat, perjalanan pulang ke kampung halaman, perjalanan ke kampus, sekolah, kantor, rumah sakit, laut, sungai, gunung, makam, panti asuhan, panti jompo, kafe, warung, diskotik, masjid, gereja, pura, wihara, dsb. Bukan hanya itu tepatnya. Hakikat perjalanan di sini ialah ketika seorang manusia memiliki suatu tujuan tertentu dan berusaha untuk meraihnya. Agar tercapainya tujuan yang diinginkan, (akhir yang baik: khusnul khatimah atau happy ending), maka usaha keras dan ketekunan sangat lah menentukan. Begitu juga persiapan-persiapan yang harus disiapkan lebih matang agar hasilnya pun tidak mengecewakan, salah satunya adalah memilih teman.

Memilih teman merupakan salah satu persiapan yang harus dipersiapkan, perlu keahlian lebih untuk memilah dan memilih teman. Bukan berarti tidak baik memiliki banyak teman, tetapi yang dimaksud adalah teman yang benar-benar siap menjadi pembimbing dan penolong. Tidak sekadar menemani saja mencapai tujuan. Penulis teringat pernyataan seorang kawan untuk mencari teman sebanyak-banyaknya, “siapa tahu bisa untuk jaringan atau link”, ujarnya. Bahkan ia sempat menambahkan, siapa tahu dari banyak teman yang didapat bisa menjadikan hubungan yang lebih intim (real story). Penulis pribadi sebenarnya setuju dengan pendapat tersebut, di satu sisi ada nilai ibadah dan adat yang baik, yaitu silaturahmi. Secara tidak langsung kegiatan berteman merupakan kegiatan sambung-menyambung tali persaudaraan. Agama pun menganjurkan agar senantiasa bersilaturahmi. Kegiatan ini telah menjadi budaya di negeri ini sejak zaman nenek moyang hingga sekarang. Dengan demikian dapat dikatakan orang yang memiliki banyak teman telah melakukan tuntutan agama dan menjalankan adat secara baik. Akan tetapi, penulis tekankan bahwa pembahasan di sini ialah mengenai memilih teman untuk mencapai tujuan yang telah dijelaskan di atas. Penulis telah banyak menggelontorkan ungkapan “memilih teman” dalam tulisan awal yang menunjukkan adanya suatu hipotesa bahwa teman bukan lah sejenis saja, tetapi dapat diklasifikasikan. Tidak bermaksud untuk membeda-bedakan, penulis hanya ingin membuka mata pembaca mengenai hal ini.

Sebelumnya akan diberikan beberapa pengertian “teman”. Dalam KBBI (off-line) teman adalah kawan, sahabat, atau orang-orang yang bersama-sama bekerja.
Tentang pengertian teman, ada sebuah syair Arab Shodiquka man abkaka wala man adhakaka ‘temanmu adalah orang yang menangis bersamamu, bukan orang yang tertawa bersamamu’. Jelas tersurat, seorang teman yang sebenar-benarnya adalah orang yang ada ketika kamu menangis dan ia juga ikut menangis dan sebaliknya orang yang ada ketika kamu tertawa dan ia ikut tertawa bersamamu, sebenarnya ia bukan temanmu. Teman mempunyai makna yang dalam yang memiliki kualitas sikap hidup lebih tinggi dari pada seseorang yang dicintai. Dalam budaya Indonesia, umumnya orang yang baru dikenal, disebutnya sebagai teman. Namun tidak demikian halnya dengan kebudayaan Barat, teman atau friendmemiliki kualitas-kualitas tertentu. Bahkan esensi kata teman lebih kuat dari pada orang yang dicintai.

Selanjutnya, penulis membedakan teman menjadi dua kelompok, yaitu teman yang benar-benar teman dan hanya sebatas teman. Pertama Teman Benar-Benar Teman. Kategori ini sangat rumit. Disebut teman yang sesungguhnya ialah seorang yang mengetahui dan memafhumi keinginan dan tujuan temannya, sehingga ia berusaha menemani dalam mewujudkan keinginan temannya tersebut. Tidak hanya sekadar menemani, tetapi ia dapat memperingatkan, membimbing, menasehati, bahkan membantu. Ditambah pula adanya suatu hubungan timbal balik yang menguntungkan atau simbiosis mutualisme, meskipun keuntungan bukan lah hal penting yang harus didapatkan.

Selanjutnya Hanya Sebatas Teman. Ini tentu kebalikan dari teman yang sebenarnya. Ada banyak pengertian tentang ini. hanya sebatas teman dapat diartikan hnanya berteman jika ada maunya dan ini sudah banyak sekali merajalela. Selain itu teman yang setia tidak serta-merta dikatakan sebagai teman yang sebenarnya, kecuali setia dalam mewujudkan impian yang baik.

Cukup sulit tentunya untuk menemukan teman yang sesungguhnya, tetapi dapat diambil suatu kesimpulan teman yang sebenarnya tidak memandang materi, harta, kekayaan, pangkat, keuntungan, dll, tetapi memandang adanya suatu kepercayaan. Dari syair di atas pula dapat ditambahkan bahwa seorang teman yang baik akan ikut menangis bersamamu. Arti menangis sebenarnya hanya lah simbol dari suatu kekurangan, keresahan, kegalauan, kegagalan, dsb., Teman yang baik akan senantiasa membantu dan mengorbankan apa yang dipunyai untuk temannya dalam kondisi apa pun, meskipun keadaan kesengsaraan.

Cara lain untuk mendapatkan teman yang sebenarnya adalah dengan memantaskan diri untuk mendapat teman yang benar-benar baik. Artinya adalah koreksi diri sendiri, apakah sudah layak menjadi teman yang baik atau masih sebagai teman yang hanya sebatas teman karena orang yang baik akan berkumpul dengan orang baik, begitu juga dengan teman, agar mendapat teman yang baik maka seharusnya diri sendiri yang perlu dibenahi.

Harapan penulis dengan adanya pengetahuan yang singkat ini mengenai teman dapat menjadikan pembaca membuka dan sadar betapa pentingnya teman yang sebenarnya, bukan hanya sebatas teman. Teman Sebenarnya akan terus menemani dan menggapai masa depan bersama, sehingga tidak akan menyia-nyiakan waktu layaknya sebuah drama sandiwara kolosal, yang di dalamnya hanya berasas pada ego dan imajinasi semata. Penulis katakan sekali lagi, ini bukan ajaran untuk menjauh dan melupakan teman yang tidak sesuai dengan prinsip kita. Berbuat baik kepada semua orang akan menjadikan semuanya baik pula.

Di akhir, penulis nyatakan alasan betapa pentingnya memilih teman, sebuah kutipan dari Soerjono Soekanto dalam bukunya, Sosiologi Suatu Pengantar, “Sahabat-Sahabat (Teman) memang diperlukan sebagai penyaluran pelbagai aspirasi yang memperkuat unsur-unsur kepribadian yang diperoleh dari rumah. Sahabat yang baik dan benar akan menunjang motivasi dan keberhasilan studi (Soerjono, 1982:446).”

Teman tidak dapat mengubah hidup kita, ia hanya dapat menemani, memberi semangat, membimbing, dan mempengaruhi ke arah yang baik. Seorang kiai, pastur, motivator atau tokoh pendakwah lainnya tidak akan dapat merubah kehidupan seseorang. Hanya lah masing-masing individu itu sendiri yang dapat merubah hidupnya.[]


(dalam kebisingan sebuah bis antar kota, 24-25 Januari)

COMMENTS

Nama

BULETIN,2,E-PAPER,2,GALERI,4,KABAR KADE,2,KAMPUS,3,NYASTRA,1,PUISI,1,SOLO,1,
ltr
item
LPM KALPADRUMA: "Saya Menangis Karena Teman Saya Menangis"
"Saya Menangis Karena Teman Saya Menangis"
LPM KALPADRUMA
http://chrisnatp.blogspot.com/2015/07/menangis-karena-teman-saya-menangis.html
http://chrisnatp.blogspot.com/
http://chrisnatp.blogspot.com/
http://chrisnatp.blogspot.com/2015/07/menangis-karena-teman-saya-menangis.html
true
631240737987887004
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy