Sastra daerah gelar Festival Dolanan Tradisional pada Rabu (4/5) di Auditorium UNS. Festival Dolanan Tradisional ini adalah festival kelima ...
Sastra daerah gelar Festival Dolanan Tradisional pada Rabu (4/5) di Auditorium UNS. Festival Dolanan Tradisional ini adalah festival kelima dan telah menjadi agenda rutin dari prodi Sastra Daerah UNS. Acara ini diselenggarakan selama dua hari, namun acara puncak terletak pada hari kedua, hari pertama digunakan untuk geladi resik.
Festival Dolanan Tradisional merupakan sebuah kolaborasi antara gerak, lagu, dan iringan musik yang merdu sesuai syairnya. Festival ini memiliki banyak manfaat untuk anak, karena dalam permainan tradisional ada banyak hal yang bisa diteladani. Mulai dari gotong-royong, nilai moral, kebersamaan, hingga cinta kasih yang tersirat dalam setiap lantunan syair-syairnya. “Budi pekerti yang menjadi tujuan utama acara ini” tutur Endang Tri Winarni, selaku pelaksana acara.
Festival ini dimeriahkan oleh penampilan memukau dari SD, Home Shchooling, dan Sanggar Seni. Dengan jumlah peserta 15 grup, festival ini menyajikan gerak lincah dari anak-anak dengan konsep yang berbeda setiap grupnya. Melalui festival ini, dolanantradisional hadir dan menyapa kerinduan penonton akan permainan masa kecil mereka.
Lomba Festival Dolanan Tradisional tingkat nasional ini dimenangkan oleh SD Mangkubumen 15 sebagai penyaji terbaik I, penyaji terbaik II diraih oleh SD Wonoboyo Wonogiri, penyaji terbaik III dimenangkan oleh SD Pangudi Luhur Solo, penyaji terbaik IV dimenangkan oleh SD Kristen Klaten, penyaji terbaik V dimenangkan oleh SD Cemara II Solo, penyaji terbaik VI dimenangkan oleh Yayasan Kembang Setaman.
Reporter : Sofia Naim dan Roni
COMMENTS