SANSKERTA~ AJANG UNJUK DIRI FORUM MAHASISWA SEJARAH

Acara puncak Sanskerta 2018 oleh Forum Mahasiswa Sejarah di Agro Budaya Universitas Sebelas Maret, Sabtu (15/9/2018) . SURAKARTA–Forum Mahas...

Acara puncak Sanskerta 2018 oleh Forum Mahasiswa Sejarah di Agro Budaya Universitas Sebelas Maret, Sabtu (15/9/2018).

SURAKARTA–Forum Mahasiswa Sejarah (FMS) UNS menggelar acara tahunan Sanskerta (Semarak Sejarah Kebudayaan Sebelas Maret). Tujuan dari acara ini sendiri adalah untuk menunjukkan bahwa Forum Mahasiswa Sejarah (FMS) UNS itu ada dan layak dikenal oleh masyarakat luas sebagai suatu himpunan mahasiswa yang kritis dan kreatif, selain itu juga untuk menonjolkan prestasi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) kepada publik.

Acara Sanskerta tahun ini mengangkat tema “Menelisik Sisi Lain Sejarah dalam Bingkai Kebudayaan Indonesia”. Pengangkatan tema tersebut dimaksudkan untuk memberi ruang kesempatan bagi kisah sejarah dari masyarakat kecil yang selama ini tidak terlalu diperlihatkan agar bisa menonjol dan diketahui publik,selain itu dapat memberikan ruang untuk memunculkan kebudayaan yang dimiliki masyarakat kepada publik.

“Acara ini ada untuk menunjukkan bahwa sejarah tidak melulu tentang pembahasan yang kuno dan dianggap tidak seru. Sebaliknya, sejarah juga bisa mengkreasikan berbagai hal yang dianggap kuno menjadi sesuatu yang baru dan seru.” ujar ketua panitia acara Sanskerta 2018, Dandi Setiawan (19), saat diwawancara pada Sabtu (15/9/2018) di Agro Budaya Universitas Sebelas Maret.

Acara ini tidak hanya digelar dalam satu hari saja, tetapi ada beberapa rangkaian acara di dalamnya. Dimulai dari acara seminar nasional, History Student Summit (forum diskusi mahasiswa ilmu sejarah dari berbagai universitas), Call For Paper (hasil penulisan yang kritis dan kreatif dalam suatu topik), lomba film dokumenter, lomba fotografi, lomba cover lagu daerah, dan ditutup dengan Closing Party sebagai acara puncaknya. Rangkaian cara ini berlangsung sejak tanggal 5 September 2018 dan diakhiri pada 15 September 2018. Lomba yang diadakan sebagai rangkaian acara ini  dibuka untuk umum dari berbagai kalangan dan dari berbagai daerah, bahkan sampai ke luar Pulau Jawa, yaitu Bali.

Penampilan Kentingan Kolektif pada acara Closing Party Sanskerta 2018 di Agro Budaya Universitas Sebelas Maret, Sabtu malam (15/9/2018).

Acara puncak Sanskerta yaitu Closing Party yang diadakan pada Sabtu (15/9/2018) di Agro Budaya Universitas Sebelas Maret menundang beberapa pemusik lokal, seperti Kentingan Kolektif, Padhepokan Kethek Singsot, dan KMF FISIP UNS. Acara puncak ini dimulai pada pukul 15.00 WIB dan berakhir pada pukul 22.00 WIB. Dibuka dengan pengumuman lomba-lomba, kompetisi lagu daerah sekaligus pengumuman pemenangnya, dan ditutup dengan penampilan dari pengisi acara.

Semua rangkaian acara ini diadakan di wilayah UNS Surakarta,khususnya Fakultas Ilmu Budaya dan Agro Budaya. Pemilihan Agro Budaya sebagai tempat untuk acara puncak dirasa cocok dan sesuai dengan prodi ilmu sejarah itu sendiri yang bernaung di dalam Fakultas Ilmu Budaya. Agro Budaya cukup menggambarkan seni dan kebudayaan nusantara. “Agro Budaya ini tempatnya pas dan sesuai kebutuhan acara kami. Tempatnya cukup terbuka dan artistik juga.” Ujar Dandi.

Dandi juga menceritakan bahwa persiapan untuk menggelar acara ini yaitu sekitar lima sampai enam bulan. FMS, terutama panitia Sanskerta, mempersiapkan semuanya dengan sangat baik sampai-sampai rela kehilangan waktu libur mereka sebagai mahasiswa. Selain itu, kesulitan-kesulitan dalam mempersiapkan acara Sanskerta ini yaitu soal izin-perizinan dan masalah dana.

“Kami (panitia acara) biasanya mendapat bantuan dana dari fakultas dan dari sponsor. Kami mengajukan proposal untuk bisa mendapatkan dana bantuan.” Ujar Dandi.

Menggelar sebuah acara, mau sekecil apapun memang berat, tapi Dandi dan teman-teman tetap menjalankannya sebagai tugas mulia, bukan sebagai beban. Usaha mereka tidaklah sia-sia karena pengunjung yang hadir pun bisa ikutan bersenang-senang di acara mereka.

Trias Aji (19), misalnya, mahasiswa program studi Sastra Indonesia. Ia rela datang malam-malam untuk menyaksikan pertunjukkan dari pengisi acara yang hadir pada malam puncak Closing Party Sanskerta tahun ini.

“Saya datang kesini karena kebetulan malam ini tidak ada kegiatan lain,juga diajak teman saya sih.” Ujar Aji saat diwawancarai pada Sabtu malam (15/9/2018).

Aji mengatakan alasan ia datang ke acara Sanskerta ini karena acaranya sangat bermanfaat,tidak hanya untuk bersenang-senang tapi penonton juga bisa belajar sejarah secara tidak langsung melalui lomba yang diadakan, lomba cover lagu daerah salah satunya. Selain itu, acara Sanskerta ini juga merupakan satu-satunya acara yang cukup besar di FIB UNS.

“Acara dari program studi ilmu sejarah ini kan satu-satunya acara yang cukup besar di lingkungan FIB, sayang aja rasanya kalau dilewatin. Toh setahun hanya satu kali.” Ujar Aji.

Hanya saja Aji merasa bosan karena dari tahun ke tahun, tempat untuk acara puncak selalu diadakan di Agro Budaya, bukan di tempat lain yang lebih bagus. “Acaranya sudah seru. Hanya saja, pesan dari saya semoga tahun depan ganti tempat untuk acara puncak Closing Party ini karena Agro Budaya tempatnya kurang strategis, terpencil, dan mungkin hanya masyarakat sekitar UNS saja yang tahu. Seharusnya acara yang cukup meriah seperti ini bisa diadakan di tempat yang lebih ramai atau tempat yang setidaknya banyak dilalui oleh masyarakat, seperti misalnya di tempat Car Free Night Ngarsopuro.” tutur Aji. 

Amalia Kusuma Wardani