Fachrudin dan Bella tengah memandu acara Student Day yang digelar di Panggung Terbuka Gedung IV FSSR, Sabtu (22/11). Reporter: Rahwiku, Rizk...
Fachrudin dan Bella tengah memandu acara Student Day yang digelar di Panggung Terbuka Gedung IV FSSR, Sabtu (22/11). |
Reporter: Rahwiku, Rizky Amalia, Sofia Naim
Penulis: Sofia Naim
Surakarta – Sabtu (22/11) Student Day kembali digelar oleh Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR), UNS. Mengusung tema Dua Tubuh Satu Jiwa: Renjana Kata dan Warna, acara tersebut dilaksanakan sekaligus dalam rangka peresmian Panggung Terbuka Gedung IV FSSR.
Tidak seperti Student Day pada tahun-tahun sebelumnya, acara tahun ini hanya di isi standdan penampilan dari Unit Kegitan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) yang ada di FSSR. Ketua Panitia, Singgih Prasetyo mengatakan bahwa memang konsep acara lebih memfokuskan untuk menjaring dan menampilkan kreativitas mahasiswa FSSR. “Student Day ini dari FSSR dan untuk FSSR,” tegasnya.
Meski dikemas secara sederhana, acara tersebut menarik perhatian salah satu volunteer asal Jepang, Riko Ishiguro. “Good. Bagus sekali. I enjoy it. Saya suka.” komentarnya dengan logat khas Jepang.
Kurangnya Antusiasme Mahasiswa
Acara Student Day 2014 diwajibkan bagi mahasiswa baru untuk berpartisipasi dalam mengikuti setiap rangkaian acara. Namun, banyak pihak merasakan antusiasme mahasiswa masih jauh dari yang diharapkan. Beberapa pihak menyesalkan acara Student Day, seperti penempatan stand UKMdan HMJ/HMP yang kurang menarik perhatian. Pasalnya stand-standtersebut bertempat jauh di belakang panggung.
“Menurut saya penempatan stand ini kurang tepat kalau di belakang panggung, jadinya orang ngumpulnya di sini (area stand – red). Kalau dua tahun lalu kan panggungnya di depan gedung III stand-nya di Taman Seni Rupa, jadi rame. Jadi, menurut saya tahun ini nggak seramai dua tahun yang lalu,” tutur Dedi Darmawan, ketua UKM Saseru Study Club (SSC). Antusiasme mahasiswa untuk mengunjungi stand-stand juga sangat minim seperti yang diungkapkan Novi, salah satu anggota Qisar, HMJ Sastra Arab, “Paling yang datang juga penghuni standyang lain, Mbak. Tidak ada yang asli mahasiswa.”
Sepinya Student Day kali ini juga dibenarkan Sri Mulyati selaku panitia seksi publikasi. Menurutnya penyebaran pamflet menjadi faktor minimnya antusiasme mahasiswa. Penyebaran pamflet di fakultas lain dirasa lebih banyak daripada FSSR. Selain itu sosialisasi pada setiap UKM dan HMJ kurang maksimal karena delegasi yang hadir dari masing-masing ormawa saat diadakan briefing tidak serempak. Dan lagi, kesibukan masing-masing ormawa yang membuat sedikitnya ormawa yang datang pada technical meeting membuat minimnya partisipasi, khususnya dalam pembukaan stand.
Kesiapan panitia dalam sosialisasi juga dirasa kurang. Mundurnya tanggal pelaksanaan dari 1 November menjadi 22 November dikarenakan target persiapan yang belum maksimal. Tidak hanya itu, pemilihan hari dan tanggal pada hari libur menjadikan acara ini kurang mendapat antusiasme dari mahasiswa.
Meski dalam pelaksanaannya masih jauh dari kata sempurna, para pegiat UKM maupun HMJ tetap berharap kedepannya acara tersebut dapat terselenggara dengan maksimal. Seperti yang dituturkan Novi, “Harapannya persiapan panitia lebih dimatangkan. Penitianya lebih solidaja, promosi ke mahasiswa disiapkan benar-benar. Harinya juga jangan ambil hari libur.” []
COMMENTS