Para pengunjung sedang mengantri untuk membeli Es Potong (Kade/Aryn). SOLO— Suasana Imlek di Pasar Gede pada hari Senin (4/2) semakin menari...
Para pengunjung sedang mengantri untuk membeli Es Potong (Kade/Aryn).
SOLO— Suasana Imlek di Pasar Gede pada hari Senin (4/2) semakin menarik perhatian masyarakat. Pasalnya, Festival Imlek yang diadakan rutin setiap tahun tersebut selalu ramai oleh pengunjung bahkan di siang hari.
Terlihat banyak pengunjung yang berlalu lalang entah untuk berswafoto dengan latar lampion-lampion yang berjajar di setiap jalan, berkuliner menikmati jajanan tradisional khas Solo, maupun sekadar untuk berjalan-jalan menikmati suasana kota Solo.
Salah seorang pengunjung, bernama Egi, mengaku sengaja memilih berkunjung waktu siang hari daripada malam hari karena ia merasa lebih bebas menikmati suasana imlek pada siang hari. “Soalnya kalau malam itu rame banget, parkirnya itu jauh banget dari sini,” ujar Egi, pengunjung asal Sukoharjo.
Ida, salah satu pengunjung asal Klaten, bersama anaknya merasa rawanjika berkunjung pada malam hari serta sulitnya transportasi umum. Ida juga mengaku sengaja datang dari rumah untuk menikmati langsung suasana Imlek di Pasar Gede. Ia merasa puas saat melihat lampion-lampion yang tertata rapi menghiasi langit-langit kota Solo. “Datang ke Festival Lampion karena penasaran, ingin tahu indahnya kota Solo. Baru pertama kali juga melihat acara Festival Imlek,” katanya.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, Festival Imlek tahun ini dianggap lebih meriah. “Kalau menurutku sih, setiap Imlek kan memang rame ya, tapi kalau dibandingkan dengan tahun lalu kayaknya lebih meriah tahun ini. Dari lampionnya sendiri sekarang sudah banyak perubahan, sudah pakai bunga-bunganya kayak gitu, kalau tahun sebelumnya itu kayaknya nggak ada yang putih hijau kayak gitu, nggak ada bunganya, tapi sekarang sudah ada, tambah bagus gitu,” ucap Egi.
Seorang nenek menyebrang jalanan di tengah keramaian (KADE/Aryn).
Kemeriahan Festival Imlek juga dinikmati olehpara pedangang di sekitar Pasar Gede.Para pedagang mengaku terjadi kenaikan omset penjualan dariadanya Festival Imlek. Pak Kasio (49), salah seorang penjual espotong jadoel mengaku mendapatkan keuntungan lebih pada saat seperti ini. Padahari biasa, Pak Kasio perlu menjual dagangannya hingga sore hari. Berbeda saat Imlek, barang dagangannya sudah habis terjual bahkan sebelum dzuhur tiba.
Selain Pak Kasio, terdapat juga pedagang yang memanfaatkan momentum Imlek tahunini. Salah satunya, yaitu Pak Dedi (35) asal Cirebon yang merantau ke Solo. Ia berjualan aksesoris Imlek seperti bonekabarongsai, topeng barongsai, gelang dan beberapa aksesoris yang identik denganImlek. Para pedagang musiman ini turutmemeriahkan Imlek. Beragam pakaian sertaaksesoris dijajakan di sepanjang jalan, warnamerah dalam setiapaksesoris dan pakaian memberikan kesankhas dari Festival Imlek.
Penulis dan Reporter: Andarini Prihapsari dan Anisa Wakidah.
COMMENTS